Andri Why.com – Perkembangan teknologi perekretaapian terjadi dengan begitu pesatnya. Baik dari teknologi pengoperasian sarana kereta api, prasarana, hingga fasilitas operasi dan sistem persinyalan yang digunakan.
Dari segi teknologi persinyalan, salah satu yang mengalami perkembangan pesat yaitu seperti dikembangkan oleh perkeretaapian di Eropa. Teknologi ini dikenal dengan European Train Control System (ETCS).
ETCS (European Train Control System) sendiri merupakan salah satu dari sekian banyak sistem persinyalan kereta api yang cukup canggih. Sistem ini diterapkan di negara-negara Eropa sebagai sistem standar dalam pengoperasian kereta api mereka.
ETCS pada awalnya dikembangkan sebagai solusi atas permasalahan banyaknya sistem persinyalan kereta api berbeda yang diterapkan di negara-negara Eropa. Adanya perbedaan tersebut, menimbulkan masalah efisiensi dan efektifitas perjalanan kereta api ketika akan melintasi negara yang berbeda.
Baca Juga: Communication-Based Train Control (CBTC), Sistem Persinyalan Kereta Api Modern yang Canggih
Sebelum ETCS diterapkan, negara-negara di Eropa menggunakan sistem persinyalan kereta api yang berbeda-beda, seperti TBL, EBICAB, KVB, TVM dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, ketika suatu kereta api ingin melintasi negara dengan sistem persinyalan yang berbeda, maka harus mengganti sarananya.
Hal tersebut dinilai sangat tidak efektif dan efisien, karena harus memakan banyak waktu untuk pergantian sarana. Oleh karenanya negara-negara Eropa kemudian sepakat untuk mengembangkan sistem persinyalan kereta api yang terintegrasi antar negara.
Sejarah Singkat ETCS
Menanggapi permasalahan integrasi jaringan kereta api di Eropa, pada tahun 1989 para Menteri Transportasi di negara-negara benua biru tersebut melakukan pertemuan untuk membahas mengenai penyeragaman sistem persinyalan kereta api di Eropa.
Dari pertemuan tersebut kemudian para pakar perkeretaapian di Eropa berkumpul dan menciptakan sebuah sistem persinyalan yang disebut dengan ETCS (European Train Control System).
Sistem Kerja ETCS
Dalam menjalankan fungsinya sebagai control system, ETCS menggunakan transmisi data GSM-R (Global System for Mobile – Railways), yaitu sistem komunikasi radio yang dapat melayani komunikasi suara dan data.
Dalam hal ini GSM-R dibangun berdasarkan teknologi GSM yang biasa digunakan untuk perangkat mobile, namun kemudian ditambahkan dengan frekuensi yang digunakan khusus untuk kereta api.
Penggunaan bersama antara ETCS dan GSM-R ini kemudian disebut sebagai ERTMS (European Rail Traffic Management System).
Pada dasarnya sistem ETCS ini merupakan sistem perlindungan kereta otomatis atau Automatic Train Protection (ATP), dimana memungkinkan untuk memberikan operasional kereta api yang aman melalui jaringan komunikasi.
Semua data kereta api seperti kecepatan, kondisi kereta dan persinyalan semua dikirim ke server melalui jaringan komunikasi sehingga kontrol dapat dilakukan secara real time. Dengan demikian kereta diharapkan dapat beroperasi secara aman, cepat dan efisien dalam pemakaian lintas.
Dalam perkembangannya, ETCS terbagi menjadi tiga tingkatan atau level, yaitu ETCS Level 1, ETCS Level 2 dan ETCS Level 3. Berikut adalah penjelasan dari ketiga level ETCS tersebut:
ETCS Level 1
ETCS Level 1 menerapkan sistem persinyalan kabin yang bisa digunakan bersamaan dengan sistem persinyalan yang sudah ada.
Pada ETCS Level 1 ini, terdapat satu peralatan yang disebuat dengan balise, digunakan untuk transmisi data antara lintas dan kereta.
Balise tersebut akan mengirimkan informasi kepada perangkat ETCS yang ada di kabin dan Lineside Electronic Unit (LEU) yang ada di lintas. LEU tersebut berfungsi untuk melakukan interlock lintas dan mengirimkan data lintas ke sistem ETCS yang berisi Movement Authority.
Perangkat komputer ETCS yang ada di kereta secara berkesinambungan akan memantau dan mengawasi kondisi lintas serta menghitung kecepatan maksimum yang diizinkan.
Apabila pada sistem persinyalan konvensional kecepatan kereta bersifat konstan, pada sistem ETCS ini kecepatan kereta dapat dinaik turunkan sesuai dengan informasi yang diperoleh sistem mengenai kondisi lintas.
Baca Juga: Mengenal 3 Jenis Rel Kereta Api Berdasarkan Lebarnya
Untuk lebih meningkatkan operasinal dan penggunaan lintas, biasanya akan dipasang tambahan balise, sehingga update kondisi lintas dapat dilakukan dengan lebih cepat dan akurat.
ETCS Level 2
Pada ETCS Level 2 ini, Radio Block Center (server) yang akan melakukan interlocking, sehingga sistem persinyalan ETCS di kereta harus melakukan komunikasi secara terus menerus dengan server menggunakan transmisi GSM-R pada frekuensi 900 MHz.
Apabila sistem persinyalan sudah menerapkan ETCS Level 2, maka wayside signal seperti lampu semboyan bisa dihilangkan. Hal itu karena kondisi lintas sudah dipantau dan diperbarui secara continue oleh server.
Seperti halnya ETCS Level 1, pada ETCS Level 2 ini juga menggunakan perangkat balise, yang bertugas untuk mengirim informasi tambahan mengenai posisi kereta pada server, sementara data utama posisi kereta didapatkan dari sensor atau GPS.
ETCS Level 3
Pada level ini, kereta sudah dapat beroperasi pada sistem moving block, yang mana interlock sudah tidak diperlukan lagi.
Dengan begitu, suatu kereta dapat berada pada satu lintas yang sama dengan kereta lain dalam kondisi yang aman, karena sistem ETCS Level 3 akan melakukan komunikasi secara terus menerus dengan server.
Perangkat komputer ETCS akan memperhitungkan berapa batas kecepatan maksimum yang diizinkan, serta akan menghitung pula apakah suatu kereta memungkinkan untuk masuk ke lintas yang sudah terisi dengan kereta lain atau tidak.
Dalam hal ini bisa dikatakan kereta sudah memiliki otoritas sendiri untuk menentukan apakah harus masuk ke suatu lintas atau harus masuk ke lintas yang lain. Demikian penjelasan tentang European Train Control System (ETCS), sistem persinyalan kereta api canggih yang diterapkan di Eropa.(*)