Profit margin merupakan salah satu indikator penting dalam dunia akuntansi dan bisnis.
Pasalnya, dengan melihat profit margin suatu perusahaan, kita dapat mengetahui kualitas kesehatan finansial perusahaan tersebut.
Profit margin sendiri adalah indikator keuangan yang penting dalam kaitannya untuk mengukur profitabilitas suatu perusahaan.
Kesehatan bisnis, manajemen biaya, serta pertumbuhan suatu perusahaan dapat diketahui dengan melihat nilai profit margin ini.
Baca Juga: Penjelasan Teori Kebutuhan Maslow: Sejarah, Konsep dan Tingkatannya
Lalu, apakah sebenarnya yang dimaksud dengan profit margin tersebut? Berikut adalah penjelasan singkatnya.
Pengertian Profit Margin
Profit margin ialah persentase laba bersih yang didapatkan perusahaan dari pendapatan atas penjualan produknya. Dari persentase inilah nanti dapat dilihat efisiensi suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan selama periode operasi tertentu.
Dalam sumber lain disebutkan bahwa profit margin merupakan ukuran umum yang dinyatakan dalam persentase, digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu perusahaan atau aktivitas bisnis tertentu menghasilkan uang.
Profit margin sendiri merupakan bagian dari pendapatan penjualan perusahaan, yang bisa disimpan sebagai laba setelah dikurangi dengan semua biaya.
Selain itu, profit margin juga dapat digunakan sebagai gambaran efektifitas suatu perusahaan dalam mengelola manajemen biaya operasional, harga produk, serta penghasilan kotor untuk mengoptimalkan keuntungan yang didapatnya.
Jenis-jenis Profit Margin
Setidaknya terdapat 4 jenis profit margin yang sering digunakan dalam dunia akuntansi dan bisnis, yaitu sebagai berikut:
1. Gross Profit Margin (Margin Laba Kotor)
Gross profit margin atau margin laba kotor adalah jenis profit margin yang digunakan untuk mengukur profitabilitas suatu perusahaan dengan cara menghitung selisih antara pendapatan dengan Harga Penjualan Pokok (HPP).
Nilai gross profit margin yang tinggi menunjukkan bahwa suatu perusahaan mempunyai keunggulan kompetitif dalam mengelola biaya produksi.
Sementara nilai gross profit margin yang rendah mengindikasikan adanya tantangan bagi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang cukup dari aktivitas operasionalnya.
Adapun cara menghitung profit margin jenis ini yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Gross Profit Margin = [(Pendapatan – HPP) / Pendapatan] x 100
2. Operating Profit Margin (Margin Laba Usaha)
Profit margin jenis ini adalah profit margin yang digunakan untuk mengukur keuntungan suatu perusahaan dari kegiatan operasional yang sedang berlangsung.
Baca Juga: Macam-macam Fungsi Uang yang Jarang Diketahui
Margin laba usaha ini akan menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan melalui aktivitas operasional hariannya.
Semakin besar nilai operating profit margin menunjukkan bahwa perusahaan dapat mengelola biaya operasional serta menghasilkan laba dari pendapatan operasional secara efisien.
Sedangkan nilai operating profit margin yang kecil menandakan bahwa terdapat tantangan bagi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang cukup, atau terdapat ketidakseimbangan antara pendapatan dengan biaya operasional perusahaan tersebut.
Berikut adalah rumus untuk menghitung Operating Profit Margin:
Operating Profit Margin = [Pendapatan Operasional / Pendapatan] x 100
3. Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)
Net profit margin merupakan margin yang digunakan untuk mengukur persentase keuntungan suatu perusahaan secara menyeluruh setelah dikurangi dengan pajak, bunga, dan biaya-biaya lainnya.
Sementara menurut Syamsuddin (2013) dalam Handayani & Nurulrahmatia (2020), margin laba bersih adalah rasio antara laba bersih (penjualan sesudah dikurangi dengan seluruh expenses termasuk pajak) dibandingkan dengan penjualan. Semakin tinggi persentase net profit margin ini, maka dapat dikatakan semakin baik pula operasi suatu perusahaan.
Dijelaskan pula oleh Kasmir (2012) dalam Handayani & Nurulrahmatia (2020), yang dimaksud dengan net profit margin yaitu ukuran laba suatu perusahaan yang didapatkan dengan membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dengan penjualan.
Adapun rumus untuk menghitung Net Profit Margin adalah sebagai berikut:
Net Profit Margin = [Laba Bersih / Penjualan] x 100
4. Contribution Margin (Margin Kontribusi)
Margin kontribusi adalah nilai yang didapatkan dari pengurangan antara pendapatan bersih dengan biaya variabel.
Baca Juga: Sejarah Singkat Uang dan Pengertiannya Menurut Para Ahli
Adapun tujuan dari adanya margin kontribusi ini yaitu untuk mengetahui seberapa jauh pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan dapat menutupi biaya tetap setelah mengeluarkan biaya variabel.
Rumus untuk menghitung margin jenis ini yaitu sebagai berikut:
Contribution Margin = Pendapatan Bersih – Biaya Variabel
Demikian artikel tentang jenis-jenis profit margin, lengkap dengan pengertian dan cara menghitungnya yang dapat penulis paparkan. Semoga bermanfaat. Terima kasih.(*)
Referensi:
Handayani, A., & Nurulrahmatia, N. (2020). Analisis Rasio Keuangan dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada PT. Aneka Tambang Tbk. JUIMA: Jurnal Ilmu Manajemen Volume 10 No. 2, 18-27.
Segal, T. (2024, Juli 9). Margin Keuntungan: Definisi, Jenis, Penggunaan dalam Bisnis dan Investasi. Diambil kembali dari Investopedia: https://www.investopedia.com/terms/p/profitmargin.asp
Shell.co.id. (t.thn.). Mengenal Profit Margin: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya. Diambil kembali dari Shell.co.id: https://www.shell.co.id/in_id/konsumen-bisnis/shell-fleet-card/profit-margin.html