Andri Why.com – Kebutuhan merupakan hal yang erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Tak ada manusia yang hidup tanpa memiliki kebutuhan.
Atas dasar kebutuhan ini jugalah manusia terdorong untuk melakukan berbagai aktivitas, utamanya yaitu bekerja.
Dalam perkembangannya, kebutuhan manusia sendiri telah menjadi bahan perbincangan di antara para ahli, hingga memunculkan berbagai macam teori yang mencoba menjelaskannya. Salah satu yang cukup populer yaitu teori kebutuhan Maslow.
Sejarah Singkat Teori Kebutuhan Maslow
Teori kebutuhan Maslow adalah teori kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow, seorang pioneer di bidang psikologi pada tahun 1943 melalui karya ilmiahnya yang berjudul “A Theory of Human Motivation”.
Abraham Maslow sendiri memiliki nama lengkap Abraham Harold Maslow. Ia lahir pada tahun 1908 di Brooklyn, New York, Amerika Serikat.
Maslow mulai belajar ilmu psikologi di Brooklyn College, dan berhasil mendapatkan gelar psikolog pada saat itu. Kemudian, karena peran besarnya dalam perkembangan ilmu psikologi dan pengembangan diri, Maslow berhasil menjadi profesor di berbagai perguruan tinggi, seperti Alliant International University, Brooklyn College, New School for Social Research, Brandeis University, dan Columbia University.
Baca Juga: Macam-macam Fungsi Uang yang Jarang Diketahui
Selama hidupnya, Maslow memiliki tujuan yang mulia, yaitu mengembangkan kualitas dari seorang individu agar dapat selalu menjadi pribadi yang positif.
Dari sinilah Abraham Maslow akhirnya dapat menyadari bahwa terdapat suatu problem pada kebutuhan dasar manusia. Ia selalu bertanya-tanya mengapa masih sedikit orang yang memiliki aktualisasi diri pada kebutuhan dasar.
Padahal menurut ilmu psikologi humanistik setiap individu pasti memiliki keinginan untuk dapat berkembang demi memenuhi tingkatan-tingkatan tertentu.
Berangkat dari pertanyaan itulah Maslow akhirnya melakukan berbagai penelitian dan pengamatan dimana pada akhirnya menghasilkan teori yang kita sebut sebagai Teori Hierarki Kebutuhan Maslow.
Konsep Teori Kebutuhan Maslow
Dalam teori kebutuhan yang dikemukakannya ini, Maslow membagi kebutuhan manusia menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan tersebut jika digambarkan akan berbentuk seperti segitiga, dimana tingkatan paling bawah akan lebih besar daripada tingkatan di atasnya dan begitu seterusnya hingga puncak hierarki.
Dijelaskan oleh Maslow, bahwa manusia harus memenuhi kebutuhan pada tingkatan yang paling rendah terlebih dahulu sebelum dapat memenuhi kebutuhan pada tingkatan di atasnya.
Untuk dapat mencapai tingkatan kebutuhan lanjutan, seorang individu membutuhkan motivasi. Motivasi tersebut dibagi menjadi 2 (dua), yaitu motivasi kekurangan dan motivasi perkembangan.
Motivasi kekurangan sendiri merupakan usaha yang dilakukan seorang indvidu untuk memenuhi segala kekurangannya. Sementara motivasi perkembangan adalah motivasi yang dilakukan oleh seorang individu untuk dapat mencapai tujuan atau keinginannya.
Pembagian Tingkatan Teori Kebutuhan Maslow
Sebagai seorang yang memiliki perhatian pada studi psikologi humanistik, Abraham Maslow percaya bahwa setiap orang pasti memiliki keinginan untuk berada pada tingkat kebutuhan paling atas.
Akan tetapi, untuk dapat mencapai tingkatan tersebut seorang individu harus memenuhi kebutuhan pada tingkatan-tingkatan di bawahnya. Adapaun pembagian tingkatan-tingkatan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kebutuhan Dasar (Physiological Needs)
Kebutuhan ini merupakan tingkat pertama dan paling dasar dari kebutuhan manusia yang berhubungan dengan kebutuhan tubuh setiap individu, baik kebutuhan fisik maupun biologis.
Baca Juga: Sejarah Singkat Uang dan Pengertiannya Menurut Para Ahli
Kebutuhan dasar ini harus terpenuhi lebih dulu agar manusia dapat bertahan hidup dan melangkah untuk memenuhi kebutuhan pada tingkat selanjutnya.
Termasuk dalam tingkat kebutuhan ini yaitu makan, minum, pakaian, tempat tinggal, kebutuhan seksual dan lain sebagainya.
2. Kebutuhan Akan Rasa Aman (Safety Needs)
Tingkat selanjutnya dari teori kebutuhan Maslow yaitu kebutuhan akan rasa aman.
Rasa aman disini dapat meliputi rasa aman dari tindak kriminal, rasa aman dari ancaman fisik maupun psikologis, rasa aman dari ancaman penyakit, rasa aman dari bencana alam dan berbagai macam lainnya.
3. Kebutuhan Sosial (Social Needs)
Kebutuhan manusia selanjutnya yang harus terpenuhi dalam teori Maslow ini yaitu kebutuhan sosial, yang terdiri dari kebutuhan akan rasa cinta, kasih sayang, rasa kepemilikan dan penerimaan.
4. Kebutuhan Mendapatkan Penghargaan (Esteem Needs)
Pada tingkat selanjutnya, setelah kebutuhan sosial terpenuhi seorang individu akan cenderung berusaha untuk memenuhi kebutuhan mendapatkan penghargaan.
Penghargaan dalam hal ini bukan sekedar pada penghargaan yang bersifat simbolik seperti piala atau hadiah, namun penghargaan berupa harga diri, penghormatan, rasa menjadi kepercayaan orang lain dan menstabilkan diri sendiri.
5. Kebutuhan untuk Mengaktualisasikan Diri (Self-Actualization Needs)
Kebutuhan jenis ini menempati tingkatan paling atas dari teori kebutuhan Maslow. Kebutuhan aktualisasi diri ini mengacu pada keinginan individu untuk memenuhi potensinya, yaitu untuk menjadi segala sesuatu yang mampu ia capai.
Sebagai contoh seorang seniman yang mengekspresikan dirinya melalui media kanvas atau seorang ahli IT yang berusaha menciptakan teknologi baru dalam bidang ekonomi.
Demikian artikel tentang Penjelasan Teori Kebutuhan Maslow. Semoga bermanfaat. Mohon maaf kalau ada salah. Terima kasih.(*)
Sumber:
Aris. (t.thn.). Teori Kebutuhan Maslow: Pengertian, Konsep & Pembagiannya. Diambil kembali dari Gramedia Blog: https://www.gramedia.com/literasi/teori-kebutuhan-maslow/
Sampoerna Academy. (2022, April 3). Penjelasan Mengenai Teori Hierarki Kebutuhan Maslow. Diambil kembali dari Sampoerna Academy: https://www.sampoernaacademy.sch.id/id/teori-kebutuhan-maslow/
STIE YKPN. (2023, Juni 13). Hierarki Kebutuhan Maslow. Diambil kembali dari STIE YKPN: https://www.stieykpn.ac.id/read/440/hirarki-kebutuhan-maslow.html