Uang masih menjadi salah satu benda penting yang seru untuk dibahas dan diperbincangkan.
Siapapun akan tertarik jika diajak untuk membicarakan uang, entah ia memilikinya atau bahkan cuma membayangkan memilikinya saja.
Begitu pula dengan apa yang akan penulis bahas pada artikel berikut ini, yaitu tentang teori permintaan uang menurut Keynes dan Ekonomi Islam.
Baca Juga: Pengertian Jasa dan Karakteristiknya
Sebenarnya ada berbagai macam teori permintaan uang yang dikemukakan oleh para ahli. Namun, disini penulis hanya akan membagikan 2 (dua) dari sekian banyak teori tersebut. Yaitu teori permintaan uang menurut John Maynard Keynes dan teori permintaan uang menurut Ekonomi Islam.
Keynes sendiri mengemukakan setidaknya ada 3 (tiga) macam motif permintaan uang, yaitu sebagai berikut.
Motif Transaksi (Transaction Motive)
Seseorang memilih untuk memegang uang tunai karena bertujuan untuk digunakan sebagai alat transaksi.
Sebagaimana telah kita ketahui, untuk dapat bertransaksi, seseorang memerlukan uang dalam jumlah tertentu, sesuai dengan jumlah transaksi yang dilakukanya (Aulia, 2022).
Permintaan uang untuk transaksi ini dipengaruhi oleh tingkat pendapatan. Semakin tinggi tingkat pendapatan seseorang, maka akan semakin besar keinginannya untuk memegang uang tunai sebagai alat transaksi (Lestari, 2018).
Motif Berjaga-jaga (Preautionary Motive)
Selanjutnya, seseorang juga akan memilih memegang uang tunai dengan motif untuk berjaga-jaga.
Tersedianya uang tunai untuk berjaga-jaga akan memberikan rasa aman bagi seseorang dalam menghadapi situasi yang tidak terduga, seperti untuk biaya pengobatan, kecelakaan, perbaikan, dan lain sebagainya (Lestari, 2018).
Motif Spekulasi (Speculation Motive)
Motif ini dipengaruhi oleh tingkat suku bunga. Saat suku bunga mengalami penurunan, keinginan untuk memegang uang tunai cenderung akan meningkat, begitu juga sebaliknya (Gischa, 2024).
Baca Juga: Teori Konsumen: Pengertian, Perilaku dan Model Keputusan
Adapun motif permintaan uang dalam pandangan ekonomi Islam sebenarnya masih relevan dengan teori yang dikemukakan oleh Keynes.
Namun, yang membedakan antara keduanya yaitu, dalam ekonomi Islam tidak ada motif untuk spekulasi.
Selain itu, juga terdapat tambahan beberapa aspek lain seperti kepatuhan pada hukum syariah, penolakan riba, serta perhatian terhadap aspek moral dan etika dalam aktivitas ekonomi (Andini et al, 2024).
Oleh karenanya, dalam pandangan ekonomi Islam motif permintaan uang hanya terdiri dari motif untuk transaksi dan motif untuk berjaga-jaga.
Motif untuk Transaksi
Pada motif ini, tujuan permintaan uang adalah sebagai alat untuk memfasilitasi kegiatan ekonomi sehari-hari, seperti pembelian dan penjualan barang atau jasa.
Baca Juga: Jenis-jenis Profit Margin, Lengkap dengan Pengertian dan Cara Menghitungnya
Dalam ekonomi Islam, transaksi yang berlangsung harus dilakukan dengan uang yang sah, serta tidak melanggar prinsip-prinsip syariah, seperti menghindari riba, dan transaksi yang mengandung unsur ketidakpastian (gharar).
Motif untuk Berjaga-jaga
Kemudian, uang juga berlaku sebagai alat untuk berjaga-jaga guna mengantisipasi kebutuhan mendesak di masa yang akan datang.
Misalnya seperti kondisi darurat serta kebutuhan mendesak lainnya. Dalam ekonomi Islam, motif berjaga-jaga ini sesuai dengan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan keuangan.
Itulah sedikit pembahasan mengenai teori permintaan uang menurut Keynes dan Ekonomi Islam. Apabila mungkin ada yang kurang pas mohon untu dikoreksi.
Dan jika ada yang perlu didiskusikan, silakan tuliskan pendapat kalian di kolom komentar. Semoga apa yang penulis sampaikan ini dapat memberi manfaat untuk kita semua.
Terima kasih.(*)
Referensi:
Andini, D., Aini, M. N., Arifin, M. F., & Mustafida. (2024). Konsep Permintaan Uang Menurut Keynes dan Relevansinya dalam Perspektif Ekonomi Islam. Iqtishodiah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol. 6, No. 1, 14-24.
Aulia, S. A. (2022, Februari 1). Motif Alasan Orang Memegang Uang. Diambil kembali dari Kumparan.com: https://kumparan.com/ainauliasania6/motif-alasan-orang-memegang-uang-1xPuPcbKHly
Gischa, S. (2024, Oktober 22). Teori Preferensi Likuiditas dan Motif Utama Menurut Keynes. Diambil kembali dari Kompas.com: https://www.kompas.com/skola/read/2024/10/22/070000269/teori-preferensi-likuiditas-dan-motif-utama-menurut-keynes
Lestari, E. P. (2018). BMP Digital ESPA4227 Ekonomi Moneter. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.