Skip to content
Logo Web New 2

AndriWhy.com

Bergumam Dalam Pikiran, Bicara Lewat Tulisan

Menu
  • Beranda
  • Kategori
    • Jurnal
    • Edukasi
    • Kereta Api
    • Opini
    • Hiburan
  • Tentang
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
Menu
Sepanci Pallumara

Sepanci Pallumara, Sebuah Drama Kenikmatan

Posted on October 4, 2025October 4, 2025 by Andri Wahyu Pratama

Hari ini, seperti biasa. Kehidupan berjalan gitu-gitu aja, dengan rutinitas yang itu-itu aja.

Kuawali dengan bangun tidur, berdoa, shalat subuh lanjut lari pagi. Ya begitulah rutinitasku. Nggak ada yang istimewa.

Namun, setelah selesai lari entah jin dari mana yang menghampiriku, tiba-tiba aku kepikiran buat buka Google Search. Hal yang nggak biasa kulakukan setelah olahraga.

Tanpa diminta jariku sudah menari di atas keyboard smartphone, kulihat di situ tertulis ‘resep pallumara’. Seakan menyetujui gerak jariku, aku pun memutuskan untuk menekan tombol search.

Baca Juga: Berhenti Mengeluh! Nikmatilah Hidupmu

Muncullah gambar-gambar olahan sayur ikan dengan kuah kuning yang nampak lezat. Tanpa sadar, tiba-tiba jariku sudah menekan salah satu artikel tentang ‘Resep Pallumara Lezat dan Mudah’.

Kulihat sejenak. Beberapa saat kemudian, dengan badanku yang masih basah kuyub oleh keringat, kunyalakan motor Beat andalanku. Kupacu motor itu menuju pasar terdekat.

Setiba di pasar, tanpa babibu langsung aja ku terobos gerombolan orang-orang yang hilir mudik mencari penghidupan. Tak kuhiraukan semua tawaran om-om dan tante-tante yang menjajakan dagangannya. Tujuanku cuma satu, penjual ikan.

Ku pasang benar-benar mataku. Kusisir seluruh isi pasar, berharap menemukan penjual ikan. Dan ya, akhirnya kutemukan si penjual itu. Mas-mas umur tiga puluhan, dengan logat bugis yang tak terlalu kentara. Mungkin dia sudah sering interaksi sama orang non-Bugis sepertiku, atau memang dia pernah merantau ke luar kampung halamannya.

Tapi ya terserahlah, yang penting tujuanku terpenuhi. Beli ikan. Dan bagusnya lagi, mas-mas itu ternyata jual ikan cakalang, salah satu ikan favoritku. Tanpa pikir panjang langsung aja ku checkout ikan itu.

Baca Juga: Ekoteologi: antara Teori dan Ironi

Setelah membeli semua ikan-ikan itu, aku langsung bergegas menuju parking lot pasar. Dengan tidak sabaran aku ingin segera mengolah semua ikan tadi. Sampai di tengah jalan aku tersadar. “Gimana mau ngolah ni ikan, kalo bumbunya aja belum beli. Peh. Pekok.. pekok..”

Dengan serampangan kuputar balik badanku, berlari dengan penuh gairah menuju tukang sayur.

“Pak, beli brambang  lima ribu, cabai rawit tiga ribu, bawang putih satu umbi, sereh satu batang sama tomat lima ribu.”

Sedikit berkerut kening bapak itu melihatku. Sejenak keheningan menghampiri kita berdua.

“Tabe’ bang, brambang itu apa?”

“Eh. Bawang merah pak maksudnya.” Saking semangatnya sampai lupa kalau aku sedang interaksi sama orang Sulawesi.

Setelah semuanya ku dapatkan, langsung aja kuberikan uang buat bayar bahan-bahan tadi.

Oh ya, aku cuma beli bahan-bahan yang aku butuhin aja. Karena memang beberapa bahan kaya asam Jawa, lada bubuk, kunyit bubuk, penyedap, garam sama gula sudah ada di rumah.

Proses Pembuatan Pallumara

Setelah ngebut di jalanan tengah kota, akhirnya aku tiba di rumah kontrakan minimalis yang aku tempati.

Tak menunggu sedetik pun, aku langsung berlari menuju dapur membawa tentengan belanjaan dari pasar. Kusiapkan semua alat dan bahan buat bikin pallumara.

Pertama, aku bersihkan ikan cakalang dan kupotong-potong jadi tiga bagian.

Kedua, kupotong-potong bawang merah dan bawang putih. Lanjut aku siapin air larutan asam Jawa dan kugeprek sereh. Kemudian aku tumis semua potongan bawang-bawangan tadi hingga harum, dan selanjutnya aku masukin sereh geprek.

Baca Juga: Kenapa Harus Iphone?

Sambil menumis bahan-bahan tadi, aku siapin juga setengah panci air bersih. Lalu aku panaskan.

Setelah air mendidih. Aku masukin bawang dan sereh tumis tadi. Seketika aroma harum bawang-bawangan mencuat dari panci. Membelai lembut Epitel Olfaktorius di hidungku.

Kemudian, aku tumpahkan larutan air asam Jawa, garam, gula, penyedap, lada bubuk dan kunyit bubuk ke dalam panci. Setelah beberapa detik, aku cemplungin ikan yang sudah kupotong-potong tadi.

Sambil scroll reels Instagram, kubiarkan ikan dan bumbu saling bercumbu tanpa diganggu. Kuberi kesempatan mereka saling beradu, menciptakan sebuah kenikmatan yang memanjakan lidahku.

Waktu terus berlalu, desing suara didih air yang kian memanas menyapa telingaku. Segera kumatikan hp, dan kuintip ke dalam panci. Berharap mereka – ikan dan bumbu – sudah menuntaskan percumbuannya. Diluar dugaan, ternyata belum usai juga mereka saling merayu.

Karena tak sabar, di tengah panasnya percumbuan mereka kumasukkan beberapa buah cabai rawit dan tomat yang sudah dipotong dadu. Kuharap mereka segera menyelesaikan urusannya, karena perutku sudah protes menuntut segera dilayani.

Sekitar tiga menit kutunggu. Kuintip sekali lagi ke dalam panci, kucium aromanya, kusesap kuahnya, ternyata pallumaraku sudah masak.

Segera kumatikan kompor, kuambil mangkuk dan kusendok cakalang beserta kuah kuningnya. Kucampur sama nasi putih hangat, dan kusantap dengan nikmat. Tak kusangka, ternyata rasanya lumayan juga. Si Jawa ini ternyata bisa juga masak makanan Sulawesi. Ya, walaupun mungkin aku harus minta maaf sama teman-teman Sulawesi, karena mungkin resep pallumara ku masih ngawur, ngga sesuai sama yang biasa mereka buat.(*)

Continue Reading

Next Post:
Fakta di Balik Mitos: Inilah 5 Makhluk Kriptid Asli Indonesia

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Profil Penulis

Halo, Saya Andri.

Selamat datang di AndriWhy.com, website pribadi yang dibuat untuk mencurahkan segala macam isi hati, pikiran, keresahan dan ide yang muncul di dalam otak penulis. Selamat membaca!

Mari Berteman

  • Facebook
  • Instagram
  • X
  • LinkedIn

Arsip

  • October 2025
  • September 2025
  • July 2025
  • June 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024

Tentang

AndriWhy.com adalah website pribadi yang berisi artikel dan informasi yang berasal dari pemikiran, keresahan hati, ide, opini, pengalaman serta pengetahuan penulis.

DMCA.com Protection Status Banner Bloggercrony

Kategori

  • Blog
  • Edukasi
  • Kereta Api
  • Opini
  • Lainnya
©2025 AndriWhy.com | Built using WordPress and Responsive Blogily theme by Superb