Tanjung Bira. Salah satu destinasi wisata pantai yang ada di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Sekitar 5-6 jam perjalanan dari kota Makassar. Kalau berangkat dari rumah di Barru, kurang lebih bisa mencapai 7-8 jam perjalanan.
Kemarin, tanggal 28-29 Juli 2024 adalah kali pertama penulis mengunjungi tempat itu (ya karena ada kegiatan Family Gathering perusahaan di situ). Tempat yang penulis kira ya cuma sekedar pantai, dengan pasir putih, dan beberapa nuansa khas pantai yang ‘cuma begitu saja’.
Awalnya penulis enggan untuk turut serta di kegiatan itu. Penulis berpikir, “apa bagusnya pantai, apa serunya, paling cuma air sama pasir doang”. Memang dasarnya penulis malas keluar dan lebih suka gunung daripada pantai.
Namun, akhirnya penulis memutuskan untuk ikut dengan pertimbangan, pertama ada temannya. Kedua, dibiayai perusahaan. Ketiga, ya itung-itung explore Sulawesi.
Dan ternyata, alih-alih merasa bosan, setelah sampai sana justru pengalaman seru yang penulis dapatkan.
Penulis beserta rombongan berangkat tanggal 28 Juli 2024 pagi dari kantor PT CRI Sumarecon Makassar sekitar pukul 06.00 WITA.
Sebelum tiba di resort tempat kami menginap, kami terlebih dulu diajak mampir ke salah satu restoran untuk makan siang. Saat itu adalah kali pertama bagi penulis makan dengan nuansa pemandangan laut lepas. Cukup menarik dan menenangkan.
Gambar di atas adalah beberapa foto penulis dengan suasana rumah makan tempat kami makan siang.
Kemudian, perjalanan dilanjutkan menuju resort yang ada di daerah tanjung Bira. Setelah sampai di resort sekitar pukul 11.30 WITA, di sini penulis kembali lagi dibuat kagun dan takjub dengan kualitas resort beserta nuansa pemandangan yang disuguhkan di area resort tersebut. Ya harap maklum, namanya juga wong ndeso yang ngga pernah mampir-mampir ke resort sebagus itu.
Resort tempat kami menginap ini kalau penulis amati mungkin sekelas hotel bintang 4 atau 5 (saya juga kurang tahu, karena saya bukan pekerja hotel), dengan lokasi yang pas berada di pinggir pantai Bira. Jadi, saat kami breakfast di dekat loby hotel, kami langsung disuguhkan dengan suasana pemandangan laut pagi yang eksotis dan menyejukkan. Satu lagi pengalaman luar biasa yang baru penulis rasakan.
Suasana breakfast di resort (sok-sok an sarapan roti sama kopi).
Di hari pertama kegiatan, kami diajak panitia yang asyik dan baik hati untuk main ke pantai Bira yang langsung terhubung dengan resort tempat kami menginap.
Pada saat itulah penulis untuk pertama kali mencoba wahana yang bernama Banana Boat. Awalnya penulis malas, dan sedikit ragu untuk mencobanya (dasarnya penulis memang tidak bisa berenang dan takut air kaya kucing), namun setelah mengumpulkan tekad akhirnya penulis memutuskan untuk mencobanya pada kuota terakhir wahana tersebut.
Foto kiri adalah sebelum penulis mencoba Banana Boat, dan foto kanan adalah sesudah penulis selesai mencobanya.
Dan ya, sekali lagi penulis yang ndeso ini dibuat nggumun (heran/takjub) karena ternyata banana boat cukup seru dan air tidak semenakutkan itu (asal tidak di tempat yang dalam dan berombak).
Kegiatan dilanjutkan dengan dinner sembari menikmati sunset di Akasha Beach Club yang ada di daerah sekitar situ. Kemudian, setelah dinner acara bersambung ke fun games yang melatih kekompakan antar peserta gathering.
Suasana dinner di Akasha Beach Club.
Team penulis berhasil memenangkan salah satu fun games.
Singkat cerita bersambung ke hari kedua. Kami breakfast di tempat yang sudah penulis jelaskan sebelumnya, ditemani dengan nuansa pemandangan laut yang indah.
Setelah itu berlanjut lagi fun games di pantai Bara (pantai lain di sebelah pantai Bira). Disana kami bisa bermain air dan pasir sepuasnya.
Berbeda dengan kebanyakan pantai di Jawa yang pernah penulis kunjungi. Pantai Bira dan Bara ini cukup bersih dan terawat. Airnya juga jernih dan ombaknya sangat ramah untuk kaum yang tidak bisa berenang seperti penulis.
Inilah pertama kalinya penulis merasa senang dan seru bermain di pantai. Dan jika diberi kesempatan lebih, penulis ingin sekali lagi mengunjungi tempat indah ini.
Mungkin itu sedikit pengalaman yang dapat penulis share ke rekan-rekan pembaca sekalian. Mohon dimaklumi jika ada beberapa gaya penulisan yang aneh dan terkesan agak ndeso. Penulis masih belajar, tolong jangan dibully yaa..(*)