Momen pergantian tahun di Jepang menjadi salah satu momen yang paling dinantikan.
Walaupun biasanya momen itu bertepatan dengan musim dingin, namun tidak sedikitpun mengurangi antusiasme masyarakat Jepang untuk menyambut matahari terbit hari pertama di tahun baru.
Mereka biasanya mengunjungi kuil-kuil untuk memohon anugerah, keselamatan dan kesehatan di tahun baru yang akan dilalui.
Setelah itu, orang-orang biasanya menghabiskan waktu dirumah mereka sambil makan osechi, yaitu berbagai makanan yang disajikan untuk menyambut tahun baru.
Lebih menyenangkannya lagi, biasanya mereka saling berkirim kartu ucapan tahun baru antara teman, kerabat atau kolega mereka.
Baca Juga: Misteri Anunnaki: Alien Pencipta Manusia
Di kartu ucapan tersebut biasanya terpampang gambar 12 Shio khas Jepang, yaitu Tikus, Sapi, Harimau, Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Domba, Monyet, Ayam, Anjing dan Babi Hutan.
Hewan-hewan tersebut adalah hewan yang mewakili 12 bulan dalam satu tahun.
Lalu kenapa hewan-hewan itu bisa menjadi perwakilan dari 12 bulan tersebut? Bagaimana asal usul hingga mereka dapat terpilih untuk mewakili ke-12 bulan tersebut? Berikut adalah kisah singkatnya.
Pada kisah ini pula terdapat asal usul kenapa kucing sangat membenci tikus, dan akan selalu memusuhinya.
Dikisahkan dahulu kala hidup sesosok Dewa yang tinggal di salah satu puncak gunung pada sebuah pegunungan.
Pada tanggal 30 Desember, satu hari sebelum tahun baru, Dewa tersebut mengirimkan surat undangan kepada hewan-hewan di hutan untuk datang ke kediamannya pada tanggal 1 (satu) tahun baru.
Isi surat itu berbunyi “Saya akan memilih 12 hewan yang paling cepat datang kemari pada hari pertama di tahun baru. Setiap tahun, satu persatu akan saya angkat menjadi jenderal sesuai urutan kehadirannya kemari. Ttd Dewa”.
Surat-surat itu ditiupnya hingga terbang terbawa angin dan sampailah kepada 13 hewan, yaitu Tikus, Sapi, Kelinci, Harimau, Ayam, Naga, Anjing, Ular, Babi Hutan, Kuda, Domba, Monyet dan Kucing.
Setelah hewan-hewan tersebut menerima surat dari Dewa, mereka langsung membaca surat tersebut. Kecuali Kucing yang suka bermalas-malasan.
Tahu bahwa Si Kucing tidak membaca suratnya, tikus yang licik pun memanfaatkan kesempatan. Ia membohongi kucing dengan memberi kabar bahwa Dewa akan mengadakan acara tersebut di hari kedua tahun baru.
Kucing dengan polosnya berterima kasih kepada tikus karena sudah menyampaikan kabar tersebut kepadanya tanpa sadar bahwa ia telah dibohongi.
Saat malam hari tiba, Sapi yang sadar bahwa jalannya lamban berinisiatif untuk berangkat lebih dulu.
Mengetahui hal itu, Tikus yang kecil nan licik pun mengejarnya dan melompat naik ke punggung Sapi. Sayangnya Sapi tak menyadari kalau punggungnya telah ditunggangi tikus.
Keesokan harinya, ketika hari masih gelap semua hewan berangkat memenuhi undangan Dewa.
Baca Juga: Kisah Hidup Oedipus, Raja yang Menikahi Ibunya Sendiri
Sapi yang berangkat lebih dulu sudah hampir tiba di kediaman Dewa. Namun, saat Sapi akan menghadap Dewa, Tikus yang menumpang di punggung sapi melompat dan langsung berlari menuju Dewa mendahului si Sapi. Kemudian si Tikus itu mengucapkan selamat tahun baru kepada Dewa.
Sapi yang mengetahui hal itu merasa sangat sedih, namun dengan kelapangan hatinya sapi tetap sabar dan menempati urutan kedua kedatangan setelah Tikus.
Pada urutan selanjutnya diisi oleh Harimau yang berlari cepat. Lalu diikuti oleh Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Domba, Monyet, Ayam, Anjing dan Babi Hutan.
Menjelang siang hari, Kucing yang baru bangun tidur akhirnya menyadari bahwa ia telah ditipu oleh Tikus.
Ia pun langsung bergegas memenuhi undangan Dewa, namun sayang hal itu sudah terlambat, di kediaman Dewa sudah diadakan pesta untuk menyambut dan melantik ke 12 hewan yang nantinya akan mewakili setiap bulan dalam satu tahun, dan akan diangkat menjadi jenderal setiap tahunnya sesuai urutan.
Kucing yang mengetahui hal itu merasa sangat marah dan mengejar-ngejar tikus.
Mulai saat itulah kucing sangat membenci tikus, dan bersumpah akan menangkap semua tikus yang ditemuinya.
Sumpah kucing itu masih berlaku hingga saat ini. Itulah sebabnya kenapa kucing selalu bermusuhan dengan tikus. Ia masih belum bisa memaafkan si Tikus karena telah menipunya.
Kesimpulan
Dari kisah tersebut setidaknya ada beberapa hal yang bisa dijadikan pelajaran bagi kita dalam menjalani kehidupan ini, yaitu:
1. Jangan suka bermalas-malasan.
2. Selesaikan semua tugas dan aktivitas yang ada dengan tuntas.
3. Jangan malas membaca dan selalu perhatikan hal-hal kecil, karena sering kali hal-hal kecil itulah yang penting. Jangan sampai karena menyepelekan hal kecil, kita jadi tersesat dan dengan mudah ditipu orang lain.
Itulah sedikit kisah legenda 12 shio Jepang dan asal usul kucing membenci tikus.(*)