Skip to content
Logo Web New 2

AndriWhy.com

Bergumam Dalam Pikiran, Bicara Lewat Tulisan

Menu
  • Beranda
  • Kategori
    • Jurnal
    • Edukasi
    • Kereta Api
    • Opini
    • Hiburan
  • Tentang
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
Menu
Ilustrasi Cinta (Sumber: Pixabay)

Antara Cinta dan Logika: Pergulatan Otak yang Membuat Kita Jadi Bodoh

Posted on September 23, 2025September 22, 2025 by Andri Wahyu Pratama

“Hidup tanpa cinta, bagai taman tak berbunga…”

Begitulah kira-kira penggalan lirik lagu dari Sang Raja Dangdut Rhoma Irama. Sangat indah dan puitis sekali, seakan benar-benar menggambarkan kondisi hati kita.

Cinta sendiri adalah sesuatu yang abstrak, tidak mudah untuk menjelaskannya. Bahkan terkadang kita sulit untuk dapat mengidentifikasinya.

Bicara tentang cinta, kita semua pasti pernah merasakan yang namanya jatuh cinta. Biasanya pertama kali terjadi saat awal masa pubertas, dan akan terus muncul dan muncul lagi hingga akhir hayat kita.

Baca Juga: Jenis-Jenis Pasar Menurut Strukturnya

Saat perasaan itu muncul, kerap kali kita merasa sangat bahagia, hati berbunga-bunga, dan seluruh pikiran hanya diisi oleh wajah dan namanya.

Bahkan pada titik tertentu kita rela melakukan apapun hanya untuk orang yang kita cintai itu. Sampai tak terasa akhirnya kita menjadi bodoh dibuatnya.

Akan lebih banyak tindakan irasional yang kita lakukan karena efek dari falling in love  ini.

Lantas bagaimana bisa perasaan yang sangat membahagiakan itu membuat kita justru menjadi bodoh?

Berikut adalah penjelasan singkatnya yang penulis rangkum dari beberapa sumber.

Jatuh Cinta Sangat Dipengaruhi Oleh Hormon

Seseorang yang sedang dilanda asmara mungkin akan mengalami kesulitan dalam melakukan tugas-tugas kognitif seperti multitasking serta pemecahan masalah.

Hal tersebut dapat terjadi karena sebagian besar energi telah dihabiskan untuk memikirkan seseorang yang sedang dicintai.

Baca Juga: Dunia Tidak Berjalan Sesuai Keinginanmu

Saat seseorang mengalami jatuh cinta, hormon dalam tubuh akan bereaksi sedemikian rupa sehingga menimbulkan perasaan bahagia yang meluap-luap (euforia), kelelahan, dan terancam sekaligus.

Penelitian dari University of Pisa mengungkapkan bahwa pada saat awal jatuh cinta, aktivitas saraf adrenalin, dopamin, oksitosin, norepinefrin dan phenylethylamine (amfetamin alami) bercampur aduk dan mengalami peningkatan.

Akibat dari peningkatan hormon-hormon tersebut membuat bagian otak yang mengatur emosi menjadi kewalahan.

Namun, pada fase euforia  ini efek relaksasi yang diperoleh dari hormon serotonin akan mengalami penurunan, dan digantikan dengan obsesi terhadap pasangan secara konsisten.

Phenylethylamine yang bertindak sebagai amfetamin alami juga sangat berperan dalam hal ini, yang membuat jantung terasa berdebar hingga terengah, gemetar, serta munculnya keinginan yang sangat besar untuk selalu bersama dengan kekasih.

Jatuh Cinta dan Kebodohan

Kembali ke pembahasan kita tentang kebodohan yang timbul saat jatuh cinta.

Jika melihat dari penjelasan sebelumnya yang menyatakan bahwa jatuh cinta sangat dipengaruhi oleh hormon, lantas apakah hal yang sama juga berlaku untuk kebodohan saat jatuh cinta?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, bisa kita lihat dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti University College London, Inggris.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Drama Korea Tema Sekolah Terbaik

Dalam penelitian tersebut, tim peneliti menemukan sebab kenapa orang yang jatuh cinta akan cenderung terlihat atau melakukan hal-hal bodoh.

Dengan menggunakan alat pindai MRI (Magnetic Resonance Imaging), para ahli melakukan pemindaian pada otak orang yang sedang jatuh cinta. Dari situ mereka juga memetakan bagian otak mana saja yang aktif dan tidak aktif saat seseorang dilanda asmara.

Dari hasil pindai tersebut, ternyata ditemukan hasil bahwa saat seseorang sedang falling in love, bagian otak yang bernama Korteks Frontal akan diistirahatkan oleh otak.

Korteks frontal sendiri merupakan bagian otak yang berfungsi untuk menilai sesuatu dan membuat keputusan. Jika bagian ini diistirahatkan atau tidak aktif, maka seseorang akan kesulitan menilai sesuatu. Hal itulah yang membuat seseorang menjadi bodoh saat jatuh cinta.

Akan tetapi, ternyata kebodohan saat jatuh cinta ini bukan tanpa alasan. Disebutkan oleh Semir Zeki, seorang peneliti dari University College London, bahwa kondisi tidak aktifnya bagian otak tersebut bertujuan untuk urusan biologis, kemungkinan untuk reproduksi.

Penutup

Dari penjelasan-penjelasan tersebut dapat kita pahami kenapa saat kita jatuh cinta, kita akan cenderung bertindak bodoh. Bahkan ceramah dari ahli agama manapun tidak akan mempan bagi kita.

Namun, tindakan bodoh tersebut ternyata juga merupakan bagian penting dalam urusan biologis kita, terutama untuk reproduksi.

Dari sini kita bisa belajar, bahwa dengan cinta bisa timbul obsesi yang dapat memengaruhi tindakan manusia.

Dari cinta jugalah akhirnya timbul keinginan untuk membangun keluarga dan bereproduksi demi kelangsungan hidup manusia.

Akan tetapi, dalam beberapa kasus cinta tidak melulu tentang urusan biologis dan reproduksi.

Ada kalanya cinta hadir untuk memenuhi kebutuhan emosional manusia saja, misalnya seperti cinta orang tua kepada anak dan juga sebaliknya.

Cinta memang penuh misteri, sulit dijelaskan dan tidak bisa dikalkulasikan. Terkadang kehadirannya juga justru menimbulkan luka, rasa sakit dan gelisah tak karuan.

Tapi ya seperti itulah kehidupan, kita tidak perlu menolaknya secara berlebihan. Cukup nikmati dan jalani saja hingga kita bisa menemukan kedamaian.

Demikian artikel singkat kali ini. Semoga bermanfaat.(*)

Referensi:

Asavasthi, N. (2020, Juli 30). Mengapa Jatuh Cinta Bikin Kita Jadi Bodoh? Ini Kata Peneliti! Diambil kembali dari KlikDokter: https://www.klikdokter.com/info-sehat/kesehatan-umum/mengapa-jatuh-cinta-bikin-kita-jadi-bodoh-ini-kata-peneliti?srsltid=AfmBOoqnUVSOi1NaTsACArQuZIL9C5Hfi54iDwpTQqr4EhS5AxAiD5DP

Shabrina, A. (2020, Juni 02). Benarkah Jatuh Cinta Bisa Bikin Bodoh? Ini Penjelasan Ilmiahnya. Diambil kembali dari HelloSehat: https://hellosehat.com/mental/hubungan-harmonis/jatuh-cinta-bisa-bikin-bodoh/#goog_rewarded

Continue Reading

Next Post:
Jenis-Jenis Pasar Menurut Strukturnya
Previous Post:
5 Kejanggalan Kisah Asal Usul Gunung Tangkuban Perahu

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Profil Penulis

Halo, Saya Andri.

Selamat datang di AndriWhy.com, website pribadi yang dibuat untuk mencurahkan segala macam isi hati, pikiran, keresahan dan ide yang muncul di dalam otak penulis. Selamat membaca!

Mari Berteman

  • Facebook
  • Instagram
  • X
  • LinkedIn

Arsip

  • September 2025
  • July 2025
  • June 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024

Tentang

AndriWhy.com adalah website pribadi yang berisi artikel dan informasi yang berasal dari pemikiran, keresahan hati, ide, opini, pengalaman serta pengetahuan penulis.

DMCA.com Protection Status Banner Bloggercrony

Kategori

  • Blog
  • Edukasi
  • Kereta Api
  • Opini
  • Lainnya
©2025 AndriWhy.com | Built using WordPress and Responsive Blogily theme by Superb